Wahana Antariksa NASA Temukan Gerai Mixue di Pluto

Washington D.C., AS — Wahana penjelajah antariksa New Horizons milik NASA telah menemukan bukti keberadaan cabang waralaba es krim dan teh Mixue di planet kerdil (dwarf planet) Pluto, menurut juru bicara NASA.

Penemuan tersebut diumumkan pada acara konferensi pers yang diadakan di kantor pusat NASA di wilayah khusus Washington D.C., AS. Juru bicara NASA, Cassandra Singh, menyatakan:

“Minggu lalu, wahana antariksa kami New Horizons mengirimkan sejumlah foto dari permukaan planet Pluto sesuai protokol rutin. Di salah satu foto kami menyadari adanya bangunan berwarna merah yang terlihat familiar. Setelah penelitian lebih lanjut oleh tim riset kami yang didukung program identifikasi dengan intelegensia buatan mutakhir, kami telah mengonfirmasi keberadaan gerai waralaba Mixue di planet kerdil Pluto.”

Penemuan ini menggemparkan komunitas astronomi global. Pasalnya, gerai Mixue selama ini diketahui hanya berada di empat planet pertama di Bima Sakti.

“Setelah penemuan Mixue di planet Mars pada tahun 2018 silam, tidak ada wahana ataupun teleskop antariksa yang berhasil menemukan Mixue di planet lainnya. Penemuan Mixue di Pluto, yang berjarak 5,6 miliar dari Mars, membuktikan bahwa daya sebar Mixue ternyata jauh besar lebih dari yang diperkirakan sebelumnya,” ujar Prof. Dr. Indradi Siregar, M.Sc., guru besar bidang Astronomi dari Institut Teknologi Bandung.

Saat ini, NASA sedang mencoba menginisiasi kontak dengan cabang Mixue tersebut melalui pemesanan BOBA Sundae dan Hawaiian Fruit Tea.

“Kami berharap mendapat balasan dari cabang Mixue tersebut segera, karena voucher diskon punya saya cuma berlaku sampai akhir Desember 2022,” ujar Cassandra Singh.

(rak)

Fitur: Begini Cara Aman Lihat Gerhana Matahari!

Pada pagi hari Rabu, 9 Maret 2016, besok akan terjadi fenomena gerhana matahari yang dapat disaksikan di Indonesia. Fenomena ini terjadi saat posisi bulan tepat berada di antara matahari dan bumi, sehingga cahaya matahari terhalang oleh bulan dan mengakibatkan fenomena gerhana. Puncak gerhana total sendiri terjadi di titik beberapa ratus kilometer di utara pulau Papua, tetapi jalur yang dilewatinya melewati banyak daerah di Indonesia .

Jalur jejak bayangan bulan diperkirakan oleh LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) akan melewati setidaknya 11 kota besar di Indonesia, mulai dari Palembang, Bangka Belitung, hingga Ternate dan Halmahera di ujung Timur. Rata-rata durasi penampakan gerhana berkisar sekitar 2 jam.

53a0e2e0-0bed-48a2-a815-956b7412de18

Jalur gerhana di Indonesia (gambar: detik.com)

Masyarakat lokal maupun turis asing telah berbondong-bondong bersiap untuk mengamati fenomena langka yang terakhir terjadi di Indonesia pada tahun 1983.

Akan tetapi perlu diketahui bahwa mengamati gerhana menggunakan mata telanjang dapat mengakibatkan kerusakan pada retina mata.  Hal ini disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet yang tidak disadari masuk ke mata karena sinar matahari yang ditatap langsung dalam waktu lama.

Untuk menghindarinya, berikut cara mengamati gerhana dengan aman:

Perlengkapan:

  • Ember
  • Botol transparan ukuran 1L (bekas minuman dalam kemasan), termasuk tutup
  • Kacamata hitam
  • Sabun cair
  1. Isi ember dengan air bersih hingga 3/4 penuh, campurkan sabun cair sebanyak 3 sendok makan
  2. Aduk air dan sabun dalam ember hingga berbusa
  3. Isi penuh botol ukuran 1L dengan air bersih, tutup rapat
  4. Masukkan botol ke dalam ember
  5. Posisikan laptop Anda sejauh 1,5m di atas ember (pastikan posisi layar tegak lurus dengan ujung botol)
  6. Kenakan kacamata hitam
  7. Akses situs livestreaming BMKG
  8. Tonton melalui bayangan di ember (jangan melihat langsung ke botol)

Anda pun dapat menonton gerhana matahari dengan aman! Untuk berjaga-jaga, istirahatkan mata sekitar 20 detik sekali.

Metode ini bekerja melalui metode pembiasan cahaya. Sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh layar laptop akan ditangkap oleh air di dalam botol yang kemudian dipantulkan dan dipencarkan kembali oleh air di dalam ember. Sabun cuci juga turut membersihkan sisa-sisa sinar ultraviolet.

Sudah siap menonton gerhana matahari? Yuk, jangan lewatkan fenomena langka ini.
(rp)