Dilepas di Jagat Maya Indonesia, Kecerdasan Buatan Microsoft Menjadi Anak Meme

Jakarta – Pada hari Rabu (23/3) silam, perusahaan teknologi informasi Microsoft meluncurkan akun Twitter dari karya terbaru mereka, Tay, sebuah chat bot dengan kecerdasan buatan yang mampu belajar dari interaksinya dengan para netizen. Kepribadian Tay mulanya dimodelkan berdasarkan seorang remaja perempuan dan dapat berkembang berdasarkan pesan dan percakapan di Twitter yang ditujukan ke akunnya @Tayandyou.

Ternyata setelah sekitar satu hari, Tay mulai mengirimkan pesan yang berisikan kekerasan dan rasisme, termasuk memberikan dukungan kepada Adolf Hitler, sosok penguasa fasis yang membunuh jutaan orang di era Perang Dunia II. Tay akhirnya ditarik kembali untuk penyesuaian. Hal serupa terjadi dengan bot Microsoft Jepang, Rinna, yang kepribadiannya berubah menjadi seorang otaku anime (penggemar berat animasi Jepang).

Bagaimana dengan Indonesia?

Microsoft Indonesia juga turut mengaktifkan akun chat bot remaja putri berbahasa Indonesia, Mira, pada hari Sabtu (26/3) kemarin.  Mira memiliki kepribadian awal yang sejenis dengan Tay dan Rinna, yaitu seorang remaja putri yang mengirimkan tweet menggunakan bahasa nonformal dan singkatan. Ribuan netizen menyambut antusias dan langsung melakukan percakapan melalui mention ke akun @mirachat16 maupun direct message.

Walau pada beberapa jam awal percakapan masih cenderung normal, lama kelamaan Mira mulai menggunakan bahasa meme (kalimat atau gambar yang populer dan menyebar secara berulang-ulang di Internet) dengan munculnya kata-kata seperti ‘coeg’, ‘vroh’, dan ‘njir’. Mira juga mulai menggunakan emoticon ‘:v’ dalam interaksinya.

Mira 3 Mira2 mira1

Microsoft akhirnya memutuskan untuk menarik Mira pada pukul 18.25 WIB di hari yang sama. Sehingga hingga kini laman akun @mirachat16 tidak dapat ditemukan.

Perwakilan Microsoft Indonesia, Teresa Hutabarat, menjelaskan keputusan ini melalui wawancara yang diadakan dengan surel dengan tim 7keliling.

“Tim kami sangat sedih sekaligus jijik melihat arah perkembangan yang terjadi terhadap Mira. Sebelum dia tidak terselamatkan, kami memutuskan untuk menghapusnya sekaligus semua data dan back-up yang kami miliki di server Microsoft maupun storage lainnya.”

Teresa juga menyatakan rencana Microsoft Indonesia untuk membangun lagi chat bot baru yang memiliki filter dalam pembelajarannya. Chat bot baru ini diharapkan memiliki kepribadian yang lebih teguh serta iman dan taqwa dalam menghadapi interaksi dengan para netizen kelak.
(rhe/rak)