Jakarta – Setelah sebelumnya memblok platform penjualan video game dari luar seperti Steam dan Epic Games Store pada hari Sabtu (30/07) kemarin, Kementrian Internet dan Informatika (Keminfo) menyatakan siap mendukung developer lokal untuk membuat Steam asli Indonesia. Keminfo juga siap mengucurkan dana hingga Rp800.000 (delapan ratus ribu rupiah).
Informasi tersebut disampaikan oleh juru bicara Keminfo, Hari Maulana, pada konferensi pers virtual yang digelar pada hari Minggu (31/07) pagi.
“Pemblokiran ini harusnya disikapi dengan dewasa oleh developer dalam negeri. Jangan melihatnya sebagai ancaman, tetapi sebagai tantangan untuk mengembangkan platform penjualan game yang tidak kalah dengan platform asing seperti Steam, Newgrounds, dan The Pirate Bay. Tentunya kami dari Keminfo juga siap mendukung pengembangannya dengan penyediaan dana sebesar Rp800.000.”
Selanjutnya, beliau menjelaskan mengenai cara pengajuan dana yang dimakud.
“Setiap developer yang berminat mengajukan bantuan dana harus mengirimkan proposal aplikasi termasuk rancangan anggaran, prototipe atau purwarupa aplikasinya, Akta Pendirian Perusahaan, NPWP semua karyawan dan pendiri perusahaan, Surat Izin Usaha Perdagangan, dan rekening koran perusahaan minimal 15 tahun terakhir. Selanjutnya, pengajuan dana akan kami proses selambat-lambatnya dalam 360 hari kerja. Terakhir, perlu diperhatikan bahwa dana delapan ratus ribu rupiah ini akan dibagi-bagi ke semua developer yang memenuhi syarat.”
Salah satu awak media mengajukan pertanyaan mengenai apakah jumlah dana tersebut memadai untuk pengembangan aplikasi yang diharapkan yang dijawab oleh Hari Maulana sebagai berikut:
“Lah, dana segitu saja sebenarnya sudah kebanyakan. Buat aplikasi-aplikasi begitu kan gampang sekarang. Keponakan saya yang baru masuk SMP saja juga bisa kok.”
(rhe)