Vatikan – Setelah sebelumnya sukses menyelenggarakan aksi unjuk rasa di Jakarta, Halo Teman Indonesia (HTI) kembali merencanakan aksi sejenis. Bekerja sama dengan Halo Teman Vatikan (HTV), aksi berikutnya akan diadakan di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.
Aksi unjuk rasa ini dilatarbelakangi pernyataan sikap HTI yang menolak pemimpin beragama non-Islam. Paus Fransiskus selaku paus ke-266 memimpin Gereja Katolik Roma yang beranggotakan 1.2 milyar jemaat di seluruh dunia. Terdapat sekitar 7 juta pemeluk agama katolik di Indonesia.
Larangan memilih pemimpin non-Muslim tertulis dalam beberapa ayat di al-Qur’an. Ayat-ayat tersebut menjadi dasar sikap HTI dalam melaksanakan aksinya.
Juru bicara HTI, Lukman Rajabi, menyayangkan keputusan para kardinal di konklaf (metode penunjukkan paus) tahun 2013 silam. HTI menyayangkan pengangkatan Paus Fransiskus (nama asli: Jorge Mario Bergoglio) yang beragama katolik.
“Ayatnya kan sudah jelas. Kalau masalah tafsir kan, selain lebih baik dipercayakan ke ulama yang lebih tau, kalau ragu kan lebih baik kita tinggalkan. Pilih yang aman saja. Toh banyak calon paus yang khatam (tamat membaca, -red) al-Qur’anul karim, calon yang lebih baik.”
Aksi unjuk rasa tersebut direncanakan akan digelar pada tanggal 14 Februari 2017, bertepatan dengan hari raya Santo Valentinus. Saat ini, HTI dan HTV tengah mempersiapkan penyewaan 4 unit kapal nelayan yang akan berangkat dari pelabuhan Tanjung Priok untuk memberangkatkan massa.
Keempat kapal itu akan melakukan pelayaran selama 70 hari dengan tujuan akhir pelabuhan Porto Turistico Marina di Pescara, Italia. Rombongan demonstran akan melanjutkan perjalanan di jalur darat dengan berjalan kaki menuju Basilika Santo Petrus.
Pemerintah Vatikan belum memberikan komentar mengenai berita ini.
(rhe/cle)